Sejarah Kue Yang Harus Kalian Ketahui – Bagi kita yang menyukai makanan manis, kue mungkin ‘mengambil kue’ sebagai makanan penutup favorit kita. Ini adalah salah satu suguhan yang paling sering dikaitkan dengan perayaan penting, dan bahkan dapat membangkitkan nostalgia. Belum lagi, profil rasa ada untuk hampir setiap selera, bahkan mereka yang tidak suka cokelat (walaupun kita harus dengan hormat setuju untuk tidak setuju di sini).

Sejarah Kue Yang Harus Kalian Ketahui

babycakesnyc – Tapi, yang mungkin tidak Anda ketahui adalah bahwa kue memiliki sejarah yang kaya dan detail seperti kue kue indah yang kita lihat di TV dan di rumah kita sendiri. Mari kita tingkatkan trivia kue kita dan nikmati beberapa sejarah kue.

Kue Pertama

Kata kue berasal dari Viking, berasal dari kata Norse “kaka.” Kue pertama yang pernah dibuat sebenarnya sangat berbeda dari yang kita makan hari ini. Menariknya, orang Mesir kuno adalah budaya pertama yang menunjukkan keterampilan memanggang, dan selama Zaman Kuno kue lebih mirip roti dan dimaniskan dengan madu. Orang Yunani juga memiliki bentuk awal kue keju, sedangkan orang Romawi mengembangkan versi kue buah dengan kismis, kacang kacangan, dan buah buahan lainnya.

Baca Juga : 10 Makanan Desserts Paling Populer Di Amerika

Sementara itu pada pertengahan abad ke 17 di Eropa, kue sering dipanggang sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan akses ke bahan bahan. Eropa dikreditkan dengan penemuan kue modern, yang bulat dan atasnya dengan lapisan gula. Kebetulan, icing pertama biasanya campuran gula, putih telur, dan beberapa perasa yang direbus. Selama ini, banyak kue yang masih berisi buah buahan kering, seperti kismis dan sitrun.

Kemudian, pada abad ke 19, kue seperti yang kita kenal sekarang menjadi lebih populer. Namun, suguhan itu dianggap mewah karena bahan bahan manis seperti gula dan cokelat sangat mahal. Selama waktu ini, kue dipanggang dengan tepung putih ekstra halus dan baking powder, bukan ragi. Lapisan gula buttercream juga mulai menggantikan lapisan gula yang direbus secara tradisional. Selain itu, berkat kemajuan dalam oven yang dikontrol suhunya, kehidupan seorang pembuat roti menjadi jauh lebih mudah. Tukang roti tidak lagi harus terus menerus mengawasi dan menunggu kue selesai dipanggang. Terlebih lagi, Revolusi Industri membuat bahan bahan lebih mudah tersedia, yang membuatnya lebih murah, sehingga lebih banyak orang dapat memanggangnya atau bahkan membelinya di toko.

Kue Ulang Tahun

Sekarang, kita tidak bisa membicarakan sejarah kue tanpa menyebut kue ulang tahun! Hari ini, kue jelas digunakan untuk merayakan acara acara, seperti pernikahan, pertunangan, ulang tahun, liburan, dan tentu saja ulang tahun. Tapi, kapan kita benar benar mulai merayakan ulang tahun dengan kue, dan mengapa? Khususnya, di Yunani Kuno, merupakan tradisi untuk merayakan kelahiran dewa dewa mereka. Dan, untuk merayakan kelahiran dewi Artemis, orang akan membuat kue bundar untuk menghormatinya, untuk melambangkan bulan. Teori menunjukkan bahwa kue itu dihiasi dengan lilin menyala sehingga akan bersinar seperti bulan.

Kemudian, pada abad ke 13, anak anak Jerman mulai merayakan ulang tahun mereka (disebut Kinderfest) dengan kue yang juga dinyalakan dengan lilin. Lilin berdiri untuk cahaya kehidupan, dengan satu lilin untuk setiap tahun dan satu lilin tambahan untuk kehidupan yang berkelanjutan. Namun, tidak seperti hari ini, lilin menyala sepanjang hari dan sering diganti saat nyala api padam. Akhirnya, sebelum kue itu dimakan, lilin ditiup, dan anak itu akan membuat permintaan. Keyakinannya adalah bahwa asap akan membawa keinginan ke surga. Dan, seperti tradisi modern, anak perempuan atau laki laki yang berulang tahun tidak akan memberi tahu siapa pun keinginan mereka sehingga itu menjadi kenyataan.

Mengapa Kue Bundar?

Meskipun kue dapat dipanggang dalam hampir semua bentuk yang dapat dibayangkan, ada beberapa teori mengapa sebagian besar kue secara tradisional berbentuk bulat. Umumnya, kue bundar yang kita nikmati saat ini dibuat dengan tangan dan dicetak menjadi bola bola bundar. Saat memanggang, roti secara alami mengendur menjadi bentuk bulat. Sekarang, kita sering menggunakan simpai dan wajan untuk membuat kue berbentuk lingkaran yang khas.

Namun, ada teori lain juga, yaitu Dewa lebih suka kue bundar. Di Zaman Kuno, beberapa peradaban memanggang kue sebagai isyarat baik untuk dewa dan roh mereka. Kue bundar dimaksudkan untuk melambangkan sifat siklus kehidupan, serta matahari dan bulan. Kebetulan, teori ini bisa menjelaskan mengapa kita menyajikan kue pada acara acara khusus seperti ulang tahun, untuk melambangkan siklus kehidupan.